Menteri LHK: RAPP Harus Taat Aturan
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya sangat menyayangkan upaya pemerintah menertibkan PT RAPP (April Group) agar taat aturan justru berkembang secara liar menjadi isu pencabutan izin yang mengakibatkan munculnya keresahan di masyarakat.Siti mengatakan sikap tegas pemerintah dengan menolak Rencana kerja usaha (RKU) RAPP, merupakan bagian dari upaya paksa pemerintah untuk melindungi ekosistem gambut Indonesia.
Hal ini juga sesuai dengan amanat dasar Undang-undang (UU) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, di mana seluruh perusahaan HTI berbasis lahan gambut, harus menyesuaikan rencana kerja usaha mereka dengan aturan pemerintah.
Namun hingga batas waktu yang diberikan, PT RAPP justru tetap memaksa ingin menjalankan rencana kerja sesuai dengan aturan mereka sendiri, dan tidak mau mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.
"Saya mengajak RAPP menjadi perusahaan yang patuh, taat pada aturan di negara ini, sebagaimana perusahaan HTI lainnya yang RKU mereka telah lebih dulu disahkan, dan tidak ada masalah," kata Siti?dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/10/2017).
Ia menegaskan tidak mungkin membenarkan sesuatu yang salah, atau membiarkannya. Sama artinya pemerintah dipaksa mengalah dan kalah pada sikap-sikap pembangkangan dan melawan aturan.
Pemerintah, lanjutnya, tidak mungkin melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Sementara aturan tersebut disusun sedemikian rupa untuk melindungi kepentingan rakyat banyak, dan tidak dibuat hanya untuk kepentingan golongan atau satu perusahaan saja.
Terlebih lagi hanya PT RAPP satu-satunya perusahaan HTI yang tidak mau menuruti aturan pemerintah. Sementara 12 perusahaan HTI lainnya saat ini sudah mendapatkan pengesahan RKU mereka, dan tidak ada mengeluhkan masalah, katanya.
Kepatuhan perusahaan-perusahaan HTI berbasis gambut sangat penting, karena selama ini ekosistem gambut mudah terbakar, dan menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama lebih dari 20 tahun di Indonesia. "Melindungi gambut tidak bisa hanya dengan pemadaman rutin saja, namun harus dicegah secara dini dengan melakukan perlindungan gambut secara utuh dan menyeluruh," lanjutnya.
Menteri Siti menegaskan, meski RKU RAPP ditolak, bukan berarti izin dicabut secara keseluruhan. Namun sayangnya yang berkembang justru perihal pencabutan ijin operasional, dan RAPP dinilai semakin membiarkan isu bergulir liar dengan mengancam akan mem-PHK karyawannya.
"Yang sebenarnya terjadi adalah KLHK memberi perintah dan sanksi, agar RAPP tidak melakukan penanaman di areal lindung ekosistem gambut. Namun mereka tetap bisa menanam di areal budidaya gambut, jadi tidak ada masalah harusnya," kata Siti.
Jika benar RAPP sayang pada rakyat, mereka harusnya patuh dan berbisnis dengan baik sesuai aturan pemerintah, bukan dengan aturan mereka sendiri. "Bisa berbahaya sekali jika semua perusahaan ingin berbisnis dengan aturan mereka dan bukan aturan pemerintah," ujar Siti.
Ia pun mendorong RAPP untuk segera merevisi RKU mereka sesuai PP gambut, sebagaimana perusahaan HTI lainnya. Sehingga kelak dengan keseriusan perusahaan melindungi gambut, bencana karhutla yang biasanya rutin terjadi tidak perlu terulang lagi.
Generasi saat ini juga bisa mewariskan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi generasi yang akan datang. "Mari sama-sama kita sayangi rakyat dengan cara baik dan jujur," kata Menteri. (Ant)
-
Viral! Habib Bahar Diduga Ingin Lawan Preman, Begini Penjelasan Pengacaranya法国设计类大学排名汇总Ya Ampun!! 40 Masjid di Wilayah Anies Masih Gelar Salat Tarawih BerjamaahCegah Insiden Bencana, Kemenperin Tegaskan Industri Kimia Wajib Susun Dokumen KeselamatanMenhan Prabowo Beri Penghargaan Dharma Pertahanan Utama Kepada Bamsoet dan 10 Tokoh LainnyaBPN Janjikan Beri Bantuan Hukum ke Mustofa Nahra伦敦时装学院预科课程解析哈佛大学景观设计专业申请要求Digeser Hamad Qatar, Changi Singapura Bukan Lagi Bandara Terbaik DuniaPria yang Naik Pesawat Tanpa Tiket dan Paspor Menghilang Usai Ditahan
下一篇:Beban Berat di Bahu Ibu Tunggal
- ·Bikin UMKM Naik Kelas, Kemendag Luncurkan Kampanye Beli Lokal 12.12
- ·爱丁堡大学硕士专业申请要求
- ·Menurut Anies: Generasi saat Ini Ditakdirkan Hadapi Pandemi
- ·KPK Periksa Ulang Dirut Pertamina
- ·5 Kebiasaan Ini Bikin Awet Muda, Usia 40
- ·美国纽约视觉艺术学院申请条件解析
- ·英国留学建筑专业介绍及申请要求
- ·伦敦时装学院预科课程解析
- ·Rawan Kontaminasi, IDAI Tak Rekomendasikan Pemberian ASI Bubuk
- ·KPK Periksa Ulang Dirut Pertamina
- ·美国大学本科建筑专业排名top5
- ·Komnas HAM Minta Polda Jateng Pidana Oknum Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
- ·5 Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Alami, Bersih Anti Mahal
- ·PDIP Malah Minta PSBB Tak Perlu Sampai Tahap Ketiga
- ·Lagi, Ini Bantahan Terbaru Anies Baswedan
- ·BPN Janjikan Beri Bantuan Hukum ke Mustofa Nahra
- ·Bagaimana Seharusnya Hubungan Menantu dan Mertua dalam Islam?
- ·Lagi, Ini Bantahan Terbaru Anies Baswedan
- ·绘画 Workshop丨 鞋尖上的创意:一双有情绪的鞋子
- ·Kemnaker Resmikan Aturan UMP 2025, Ini Formula yang Dipakai
- ·Kiat Olahraga untuk Pekerja Kantoran: Tubuh Bugar, Kerja Makin Cuan
- ·牛津大学艺术专业怎么样?
- ·Eggy Sudjana Dengar People Power dari Amien Rais
- ·PDIP Malah Minta PSBB Tak Perlu Sampai Tahap Ketiga
- ·Tren Friendship Marriage di Jepang, Menikah Tanpa Harus Cinta
- ·Israel Salahkan Uni Eropa Soal Penembakan Staf Kedutaannya di Washington
- ·7 Kebiasaan yang Bikin Susah Hamil, Salah Satunya Malas Gerak
- ·德国柏林工业大学排名怎么样?
- ·伦敦时装学院预科课程解析
- ·伦敦艺术学院世界排名怎么样?
- ·Viral! Habib Bahar Diduga Ingin Lawan Preman, Begini Penjelasan Pengacaranya
- ·爱丁堡大学硕士专业申请要求
- ·德国柏林工业大学排名怎么样?
- ·中央圣马丁艺术与设计学院服装设计作品集要求
- ·PK KSP Moeldoko Ditolak MA, AHY Terima Kasih Kepada Dua Tokoh Ini
- ·Sofyan Basir Tak Hadiri Panggilan KPK