PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Depok mencatat, ada sebanyak lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan terkait lonjakan tagihan listrik pada periode Juni 2020. Terkait hal itu, PLN pun telah membuka 17 posko aduan.
Manajer PLN UP3 Depok Kota, Putu Eka Astawa menjelaskan, keluhan maupun aduan tersebut terjadi sejak 5 Juni 2020 sampai dengan saat ini.
"Saya bicara UP3 Depok kota ya. Artinya tidak hanya khusus di sini, tapi kalau diketahui di sini saja rata-rata setiap hari kita kedatangan antara 400-500 orang per hari," kata Putu Eka saat ditemui di kantornya cabang PLN Kecamatan Sukmajaya, Depok pada Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Gila! Tagihannya Tembus Rp20 Juta, Listrik Pemilik Bengkel Las Terancam Dicabut
Ia mengaku, puncak aduan terjadi pada Senin (8/6/2020) dan Selasa (9/6/2020). "Nah kemarin agak turun sedikit hanya sekitar 300-an orang yang komplain, dan hari ini mungkin bisa antara 300 orang juga," kata dia.
Maka demikian, kata Eka, jika dihitung secara keseluruhan sampai dengan saat ini ada lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan.
"Angka itu sudah digabung khusus PLN Depok kota ya. Kan di sini (Depok) ada empat unit PLN lain. Dari 2.000 pelanggan tersebut, sekira 70 persen memilih datang langsung ke posko aduan," ujarnya.
Eka mengaku, keluhan yang disampaikan bervariasi masalahnya, tapi umumnya merasa keberatan dengan tingginya tagihan pada periode Juni 2020.
"Bervariasi ada yang kenaikannya sampai 20 persen, 50 persen dan dominan memang di sana kenaikan 20 hingga 50 persen," ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menegaskan, pihaknya tidak hanya menerima layanan secara langsung namun juga bisa melalui online atau sambungan telepon. "Masing-masing petugas kami itu menangani terkait dengan datang langsung ada juga yang melakukan telepon. Intinya upaya preventif dan memberikan penjelasan melalui telepon," tutur dia.
Eka mengaku ada juga keluhan yang mengaku rumahnya kosong namun tagihan dianggap membengkak. "Ini harus kita cek satu-satu semua kondisi pelanggan itu beda-beda. Banyak sekali situasinya, pelanggan datang dengan cerita yang bervariasi," kata dia.
Pada prinsipnya kata dia, tagihan bulan Mei dan bulan April itu adalah rata-rata tagihan tiga bulan sebelumnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
相关文章
Pramugari Sarankan Simpan Sepatu di Brankas Kamar Hotel, Ini Alasannya
Jakarta, CNN Indonesia-- Dalam klip singkat berdurasi 47 detik yang dibagikan di platform TikTok, Es2025-06-04Bagaimana Islam Memandang Vasektomi?
Jakarta, CNN Indonesia-- Vasektomimemang jadi salah satu alat kontrasepsijangka panjang paling efekt2025-06-04Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024
JAKARTA, DISWAY.ID--Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berupaya agar bantuan sosial (bansos) bisa2025-06-04Firsta Yufi Amarta Putri dari Jatim Sabet Gelar Puteri Indonesia 2025
Jakarta, CNN Indonesia-- Firsta Yufi Amarta Putri dariJawa Timur berhasil meraih gelarPuteri Indones2025-06-04Mayapada Bandung Sukses Angkat Tumor di Belakang Hidung Tanpa Bekas
Jakarta, CNN Indonesia-- Mayapada Hospital Bandung, melalui Tahir Neuroscience Center, berhasil mela2025-06-04Kalau Asabri Ditangani KPK, Polri: Kita Hargai
Warta Ekonomi, Jakarta - Mabes Polri belum dapat memastikan mengusut kasus dugaan penyimpangan penge2025-06-04
最新评论