时间:2025-06-05 00:04:37 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Ve quickq官方安卓版
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak merupakan kejahatan lintas batas, sehingga untuk memeranginya perlu aksi kolektif.
Oleh karena itu, Wamen PPPA menyerukan aksi kolektif antarnegara kawasan dalam menghadapi kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak, terlebih pada era digital.
Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal
Wamen PPPA menyampaikan hal tersebut saat membuka Child Sexual Exploitation Regional Dialogue (CSERD) yang diselenggarakan di Hotel Westin Nusa Dua beberapa waktu lalu.
“Kejahatan ini lintas batas. Tidak ada satu negara pun yang bisa menanganinya sendirian. Kita perlu kekuatan kolektif kawasan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh aman, merdeka, dan terlindungi, terutama di era digital yang semakin kompleks,” tegas Wamen PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).
Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya membangun sistem perlindungan yang benar-benar terintegrasi dan berorientasi pada korban. Kementerian PPPA, menurutnya, telah memperkuat sistem pelaporan dan layanan darurat melalui SAPA129, serta terus mendorong penyedia layanan di daerah untuk meningkatkan respons terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Sistem ini dapat diakses masyarakat secara mudah melalui Call Center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di nomor 0811-129-129, aplikasi mobile, dan situs web: https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
“Kita tidak bisa membiarkan ruang digital hanya diisi oleh konten negatif. Kita harus menciptakan arus balik dengan menghadirkan konten yang membangun karakter, nilai moral, dan masa depan anak-anak kita. Ini adalah bagian dari kekuatan kolektif kita,” tambah Wamen PPPA.
Tak hanya itu, Wamen PPPA juga mengangkat isu-isu sensitif yang kini mulai terangkat ke permukaan, seperti kasus inses dalam keluarga, pernikahan anak yang dibenarkan atas nama budaya, serta melemahnya relasi antara orang tua dan anak akibat dominasi informasi digital.
“Ketika anak-anak dan penyintas mulai berani bicara, negara tidak boleh diam. Inilah saatnya bertindak. Forum ini adalah ruang untuk merumuskan langkah nyata bersama, bukan sekadar diskusi,” tutup Wamen PPPA.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang juga hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa Australia telah mengembangkan strategi nasional untuk melawan eksploitasi seksual anak, termasuk pembentukan ACCCE dan penerapan kebijakan batas usia minimum penggunaan media sosial guna melindungi anak-anak di ruang digital dan dunia nyata.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Langkah Bersejarah Terpilihnya Shaikha Al Nowais Jadi Kandidat Sekjen UN Tourism2025-06-04 23:57
7 Ide Kegiatan Malam Tahun Baru di Rumah Selain Pesta Barbeku2025-06-04 23:41
Mengenal Delirium, Kondisi Mental yang Diangkat dalam 'Light Shop'2025-06-04 23:40
FOTO: Penampilan Terbaik di Golden Globe Awards 20252025-06-04 23:33
Contoh Surat Pernyataan PTPS Pilkada 2024 Lengkap Link Unduh, Calon Pelamar Bisa Cek di Sini!2025-06-04 23:24
Bangsa Besar Dimulai dari Integritas: Tugu Insurance Hadir di HAKORDIA2025-06-04 23:03
Kaya Manfaat, Tapi 4 Kelompok Ini Sebaiknya Tak Konsumsi Daun Kelor2025-06-04 22:48
Perkenalkan CR450 Kereta Api Tercepat dari China, Capai 450 Km/Jam2025-06-04 21:56
7 Buah yang Ampuh Meningkatkan Mood, Hati Nyaman dan Tubuh Sehat2025-06-04 21:48
Bank DKI All Out Dukung Transformasi Jakarta Jadi Kota Global ala Gubernur Pramono2025-06-04 21:25
Metro Style Cilandak Resmi Dibuka, Fashion Kekinian Harga Terjangkau2025-06-05 00:01
2025年建筑大学世界排名汇总2025-06-04 23:57
Inklusi Tinggi, Literasi Rendah! OJK Wanti2025-06-04 23:40
Kembali Torehkan Prestasi Global, BRI Sabet Tiga Penghargaan dari The Asset2025-06-04 23:33
Ditjen AHU Resmikan Layanan Pencatatan Online untuk Social Enterprise dalam Sistem AHU Online2025-06-04 23:30
Presiden Prabowo Hadiri KTT ke2025-06-04 22:45
Jokowi Panggil Menterinya Bahas Opini WTP dari BPK2025-06-04 22:18
Hercules dan Gatot Nurmantyo Berseteru, Dudung Abdurrachman: Redam Emosi, Silahkan Saling Bersinergi2025-06-04 22:12
5 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Pepaya, Kamu Termasuk?2025-06-04 21:54
Jokowi Panggil Menterinya Bahas Opini WTP dari BPK2025-06-04 21:43